Jatmika Adi Suryabrata: BGH Salah Satu Jalan Keluar Kurangi Emisi Karbon

Secara makro, Jatmika juga berharap semoga skalabilitas penyelenggaraan bisa diakomodir di kemudian hari. Ini hanyalah awal, sementara kebutuhan nasional sangatlah besar. Selain Tiongkok, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan pembangunan tertinggi di dunia. Oleh karena itu jika kita ingin menghijaukan tanah air demi mengurangi emisi karbon dari sektor bangunan-gedung, maka inilah jalan keluarnya.

BGH masih relatif baru, artinya "learning-curve" masih sangat tajam. Sebagaimana hal-hal baru lainnya, kehadiran suatu regulasi pasti memancing suatu resistensi tertentu, karena kebanyakan masyarakat masih terjebak dalam "comfort-zone". Sebagai perintis, sebaiknya kita jangan menyerah, karena yakin ini adalah sesuatu yang baik. Tidak mudah, tapi harus tetap dilakukan secara konsisten, demi pembangunan yang berkelanjutan.

Tantangan terbesar pada gerakan BGH ini adalah bagaimana merubah "mindset" atau pola pikir: dari tidak-peduli menjadi peduli. BGH bukan hal yang main-main karena dampak positif menanti di hadapan. Jika kepedulian sudah terbentuk, maka tugas pengampu menjadi jauh lebih mudah. Sebaliknya jika tidak, maka tentu akan jadi sulit. Tahapan mencetak kepedulian di angkatan awal ini menjadi sangat krusial, karena peserta tersebutlah yang akan menularkan kepedulian pada peserta di angkatan-angkatan lainnya.

Baca juga Mochammad Sulton Sahara: Wilayah Indonesia Sangat Luas, Sistem Sertifikasi BGH Harus Terwujud