World Toilet Day: Yuk, Kenali “Tombol Penyelamat Bumi” Ini

Jakarta - Hari ini adalah World Toilet Day atau Hari Toilet Sedunia. Sebenarnya apa alasan hari ini diistimewakan? Kemudian apa yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi? Tahukah kamu “Tombol Penyelamat Bumi”?

Hari Toilet Sedunia diusung oleh World Toilet Organization tahun 2001. Tujuan kampanye ini adalah untuk menyadarkan kepada masyarakat dunia akan pentingnya isu sanitasi. Seiring berjalannya waktu, Hari Toilet Sedunia ini semakin tumbuh dan diakui oleh dunia. Pada tahun 2013, Perserikatan Bangsa-bangsa menandatangani penetapan Hari Toilet Sedunia dan menjadikannya hari internasional PBB dalam resolusi A/67/L.75.


Selain isu sanitasi secara umum, sistem sanitasi berkelanjutan juga penting diketahui, karena memiliki tujuan menghemat penggunaan air, baik itu dengan fitur-fitur efisiensi maupun upaya daur ulang air limbah agar bisa dimanfaatkan kembali. Salah satu fitur yang mendukung efisiensi konsumsi air  yaitu “Tombol Penyelamat Bumi” yang bernama “Dual-Flush”.

Dulu WC (Water Closet) hanya memiliki “Single-Flush” atau “Siram-Tunggal” yang terlalu banyak mengeluarkan air dalam sekali tekan. Sekarang fitur “Dual-Flush” atau “Siram-Ganda” banyak diterapkan pada unit WC di mana terdapat dua tombol untuk menyiramkan jumlah air dengan volume yang berbeda, tergantung dari jenis kotoran yang dibuang. Tombol besar memiliki fungsi menyiram sekitar enam liter untuk buang air besar, sementara tombol yang lebih kecil menyiram sekitar tiga liter air untuk buang air kecil.

Frekuensi penggunaan toilet berkisar 4-10 kali per hari per orang atau rata-rata 6 kali per hari per orang. Jika suatu gedung berpenghuni 1.000 orang, maka untuk buang air kecil, “Dual-Flush” bisa menghemat hingga 18.000 liter per hari. Ada setidaknya 1400 gedung tinggi di Jakarta. Jika penghematan itu diterapkan pada semua gedung tersebut, maka ada sekitar 25,2 juta liter per hari yang bisa diselamatkan. Atau jika dianalogikan hampir setara dengan kapasitas lima kali Seaworld tiap hari! Dan itu baru kita simulasikan di Jakarta saja. Bagaimana dengan kota-kota besar lainnya?

Air adalah salah satu sumber-daya yang sangat berlimpah di muka bumi. Namun hanya 3% saja yang merupakan air-tawar. Dan hanya 1% saja yang bisa dikonsumsi minum. Penggunaan air yang boros, bukan hanya berpengaruh buruk pada pemborosan listrik untuk pompa-air, namun terlebih yaitu penurunan muka air-tanah yang berpotensi pada bencana banjir.

Mari kita mulai memperhatikan hal-hal kecil yang ada di sekeliling kita. Salah satunya dengan menggunakan tombol flush yang tepat, dan memastikannya kembali ke posisi semula agar air tidak mengalir keluar dan terbuang percuma. “Tombol Penyelamat Bumi” hanyalah alat bantu. Tapi Andalah yang menggerakkannya dan Andalah yang bisa jadi “Penyelamat Bumi” sesungguhnya.  [Marcomm Dept 18/11]

AP Green Consultation

Project Director: Rana Yusuf Nasir

Project Manager: Deka Triwibowo

Business Development: M. Rasyid Karim

Untuk request diskusi perhitungan neraca konsumsi air dan upaya-upaya penghematan air termasuk Green Building Certification, Energy Awards, Commissioning, Audit, dan Simulations segera hubungi AP Buildings WhatsApp.