Fokus Capai Net-Zero di 2060, AP Buildings Proaktif Jaga Sinergi Gerakan Efisiensi Energi Global

JAKARTA - Dalam rangka mendukung upaya transisi energi bersih sesuai target Net-Zero di 2060, AP Buildings ambil andil dalam memoderisasi agenda eksklusif mengenai pemanfaatan energi dan dekarbonisasi pada acara Indonesia Energy Efficiency & Conservation Conference and Exhibition (IEECCE) 2023. Dengan fokus pada sektor bangunan gedung, visi ini merupakan bagian dari komitmen krusial dalam mengurangi emisi karbon serta mencapai target kesepakatan global yang digagas pada Global Energy Efficiency Movement (GEEM). Penyelenggaran IEECCE 2023 yang telah sukses terlaksana ke-4 kalinya ini sendiri merupakan agenda unggulan dari MASKEEI (Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia). 

Membuka sesi utama pada plenary session 4, Rana Yusuf Nasir, AP Founder sekaligus Vice Chairman of MASKEEI Board of Experts memandu jalannya sesi primer ini. Beberapa panelis yang mengisi sesi diskusi ini adalah Muhammad Nur Fajri Alfata, Engineering Associate, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan di bawah Kementerian PUPR; Irwan Sendjaja, President of BOMA International Indonesia; serta Ignesjz Kemalawarta, Advisor to the President's Office, PT Sinar Mas Land.


Melalui data terkini yang berkaitan dengan pemanfaatan energi, dijelaskan bahwa pada sektor bangunan gedung di Indonesia, persentase potensi penghematan energi yang dapat dihasilkan mencapai 63%. Sementara lebih spesifik, khusus untuk existing building yang juga menjadi sorotan utama pada sektor bangunan gedung dapat menyumbang sekitar 80% dari potensi penghematan energi. Dampak penurunan intensitas energi yang signifikan dapat ditunjang dari langkah-langkah komprehensif, di antaranya adalah penerapan kebijakan dan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH), penggunaan teknologi & inovasi ramah lingkungan (green hub, solar system, chiller balancing, dll), serta pemberdayaan tenaga kerja yang profesional dan tersertifikasi.

Lebih lanjut, pelaksanaan efisiensi energi yang masif memerlukan adanya kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik dari regulator, profesional, eksekutif bisnis, serta lembaga sipil terkait. Melalui upaya bersama, diharapkan Indonesia dapat mencapai target net-zero emisi karbon di tahun 2060 dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.


“Pemanfaatan energi dan dekarbonisasi melalui green habit merupakan sebuah keniscayaan yang harus dijaga sehingga target net-zero di 2060 dapat dicapai,” pungkas Rana menyimpulkan di penghujung plenary session 4. Green habit sendiri merupakan istilah yang merujuk pada upaya-upaya serta tindakan yang diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan dampak dan potensi yang akan mempengaruhi keberlanjutan lingkungan. Dengan merealisasikan konsep ini, tiap individu maupun kelembagaan dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan perubahan positif terhadap lingkungan. 

Sebagai informasi, The 4th IEECCE 2023 terdiri dari agenda konferensi internasional serta exhibition efisiensi energi yang berlangsung selama dua hari (12-13/07/2023) di International Conference and Exhibition Center (ICE), BSD CITY, Tangerang Selatan. Pembukaan Acara IEECCE 2023 telah ditanda tangani dengan Nota Kesepahaman antara MASKEEI dengan PT. ABB Sakti dalam rangka memperluas keikutsertaan lembaga-lembaga baik profit maupun non-profit, serta masyarakat luas untuk mendukung GEEM yang diprakarsai oleh ABB AG Pusat di Switzerland. 

AP Green Consultation

Project Director : Rana Yusuf Nasir

Project Manager : Deka Triwibowo

Business Development : M. Rasyid Karim

Untuk request diskusi sertifikasi Green Building Certification, Energy Awards, Commissioning, Audit, dan Simulations segera hubungi AP Buildings WhatsApp.