Rana Yusuf Nasir: Ingat Pentingnya Menjaga Profesionalisme, Termasuk Kejujuran dan Integritas

Jakarta (30/11/2022) - Ada kesan mendalam yang dirasakan oleh Rana Yusuf Nasir, pendiri AP SkillBuilding sekaligus salah seorang pengampu dan penguji program Pelatihan dan Ujian Studi Kasus Kelompok & Ujian Tulis Akhir Pelatihan Kinerja Bangunan Gedung Hijau Tahap Perencanaan Teknis. Beliau mendapati hal-hal tak terduga sebelum pelaksanaan program.

Rana Yusuf Nasir

Pendiri AP Buildings, Penanggung Jawab AP SkillBuilding, Pengampu dan Penguji Program Pelatihan BGH 

Pertama dari sisi persiapan materi, ada kompleksitas yang jauh berbeda dari perangkat penilaian lain, yang justru lebih luas, lebih beragam dengan skala yang lebih besar.


Selain itu kehadiran saudara-saudari sebangsa setanah air dari berbagai penjuru daerah, misalnya Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Bali yang membuat suasanamembuat.  Suasana pelatihan menjadi lebih berwarna dari pelatihan biasa. Kemudian latar belakang akademis yang tinggi dan beragam, mulai dari sarjana, magister, doktor bahkan profesor. Program ini jadi "melting pot" atau Kawah Candradimuka bagi putra-putri bangsa.

Rana menerapkan tips khusus kepada peserta yaitu dengan "menghilangkan jarak" agar transfer pengetahuan bisa berlangsung lebih mudah. Dengan kondisi sejajar ini beliau berharap bisa memperoleh masukan dua-arah.


Kemudian tingkat ekspektasi yang dibebankan kepada peserta, berhubung program ini gratis, dibiayai oleh negara. Beliau menekankan untuk tidak menjalani program ini dengan main-main, dan justeru mensyukurinya dengan belajar, menyerap materi sebaik-baiknya dan berlatih dengan giat.

Rana juga tidak segan-segan bersikap tegas demi memotivasi para peserta dalam sesi-sesi asistensi. Di antaranya berdiskusi dengan ketua kelompok agar lebih waspada dan meningkatkan keseriusan dalam tugas kelompok. Dampak positif pun langsung terasa di asistensi kedua.


Menutup program terakhir tahun ini yaitu untuk Tim Profesi Ahli, Rana mengingatkan agar para peserta menjaga profesionalisme, termasuk kejujuran dan integritas dalam bekerja. Selain itu juga harus meningkatkan pengetahuan dan kepekaan terhadap potensi kecurangan atau upaya manipulasi dari pihak penyusun dokumen.


Rana berharap semoga gerakan Bangunan Gedung Hijau yang merupakan amanah Peraturan Pemerintah no. 21 ini disosialisasikan secara masif, agar bisa benar-benar merubah tata cara perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hingga pembongkaran bangunan-gedung di Indonesia. 


Baca juga   Ismono Yahmo: BGH Merupakan Perwujudan dari Janji Pemerintah Terhadap Dunia 

Untuk request diskusi pelatihan dan ujian Bangunan Gedung Hijau; maupun pelatihan High-Performance Building Services lainnya segera hubungi  AP Buildings WhatsApp.