Kondisi Gletser Dunia yang Perlu Kamu Ketahui

Bangunan dan konstruksinya menyumbang 36 persen penggunaan energi global dan 39 persen emisi karbon dioksida terkait energi setiap tahunnya.

Emisi bangunan terdiri dari dua hal, yang pertama penggunaan energi sehari-hari yang dikenal dengan “emisi karbon operasional” berasal dari lampu, pemanas dan pendingin. Kedua adalah jumlah karbon yang dihasilkan dari pembuatan bahan bangunan, pengangkutan bahan ke lokasi konstruksi, dan proses konstruksi yang dikenal dengan “karbon yang terkandung dalam bangunan”. 

Dekarbonisasi atau mencoba menghilangkan emisi karbon dioksida, dalam industri bangunan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Emisi karbon terkait bangunan berasal dari penggunaan energi, langkah yang paling mudah dengan efisiensi energi, selain itu butuh penyesuaian panjang dengan cara mulai mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan bebas karbon. Secara global, intensitas energi sektor bangunan meningkat sekitar 1,5 persen setiap tahun. Salah satu gejala dari dampak emisi ini yaitu mencairnya gletser dunia.

Berdasarkan laporan dari pengukuran satelit tiga dimensi menyatakan gletser dunia mencair lebih cepat dengan tingkat pencairan 31 persen dibandingkan 15 tahun sebelumnya. Dengan menggunakan data satelit yang direkam selama 20 tahun, para ilmuwan menghitung bahwa 220.000 gletser gunung di dunia kehilangan lebih dari 328 miliar ton es dan salju per tahun sejak 2015.

Para ilmuwan menduga perubahan iklim itu disebabkan oleh manusia. Dari hasil penelitian itu, pencairan gletser yang mengalir ke lautan cukup untuk menempatkan Swiss di bawah laut hampir 7,2 meter setiap tahun. (source: CNN.Indonesia & Archive curbed)

Semakin jelas bahwa kenaikan permukaan laut menjadi masalah yang semakin besar seiring berjalannya waktu. Dengan begitu sebagai manusia yang berakal, ada baiknya kita sudah mulai sadar dengan turut andil dalam melestarikan lingkungan. Cara yang mudah dengan matikan pendingin udara dan lampu jika sudah tidak diperlukan, tidak membuka lemari pendingin terlalu lama karena akan menambah pemakaian energi. Inilah salah satu alasan "Why Green Building". (AP Marcomm Dept.)

Dukung berita ini di akun media sosial resmi AP Buildings. Like, Comment & Share. Pastikan juga Follow & Subscribe.